1. Iklan Shampoo Dove New Volume Nourishment.
Dalam iklan tersebut ditayangkan sejumlah pertanyaan yaitu "ingin mengatasi rambut lepek?" , selanjutnya seorang wanita di iklan tersebut berkata "beberapa produk perawatan rambut membuat rambut berat dan lepek". Lalu kemudian di iklan tersebut munculah botol shampoo Dove New Volume nourishment yang dalam iklan tersebut tertulis dapat memberi rambut nutrisi dan 95% lebih bervolume sehingga membuat rambut tidak lepek.
ANALISA SWOT:
- Strenght (kekuatan):
2. Harga terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
3. Banyak terdapat varians wangi, sesuai keinginan dan kebutuhan rambut masyarakat.
- Weakness (kelemahan):
2. Memiliki banyak saingan sejenis.
3. Kemasan tidak variatif.
- Opportunities (peluang): 1. Banyak wanita yang mengeluhkan rambut lepek sehingga membutuhkan shampo yang mengatasi masalah rambut lepek. 2. Semua orang menggunakan shampo. 3. Terdapat banyak Supermarket dan Mall di Indonesia yang membantu meningkatkan penjualan produk.
- Threat (ancaman): 1. Munculnya banyak produk shampo yang baru. 2. Munculnya produk baru dengan harga yang lebih terjangkau. 3. Masuknya pemalsuan produk dari Cina.
- Segmentasi :
2. Produk dapat dibeli semua kalangan masyarakat.
- Targeting : 1.Seluruh masyarakat Indonesia, terutama perempuan.
- Positioning :
2. Pemasaran ke daerah kota besar maupun sampai ke daerah- daerah.
SEGMEN PERSAINGAN DARI PRODUK TERSEBUT
Produk Shampoo Dove ini memiliki banyak sekali saingan yaitu, Shampo Clear, Sunsilk, Rejoice, Pantene, Tresemee, dll. Maka dari itu, produk shampo Dove ini harus membuat perbedaan dan inovasi agar berbeda dari produk lainnya.
INOVASI PRODUK TERSEBUT
Inovasi untuk Shampo Dove ini adalah:
1. dengan mengeluarkan inovasi varians baru yang mengatasi keluhan rambut wanita seperti rambut ketombe, rontok dan bercabang.
2. Kemudian dengan mengeluarkan kemasan baru yang bentuknya unik dari kemasan pesaing.
3. Mengeluarkan inovasi terbaru yaitu menciptakan dry shampo untuk orang- orang yang tidak sempat keramas rambut, sehingga rambut mereka bisa tetap wangi dengan disemprot dry shampoo.
2. IKLAN SUNLIGHT JERUK NIPIS
Pada iklan ini ditampilkan animasi dari piring, sendok, panci, gelas, dll yang bisa berbicara. Diiklan ini ditampilkan perbandingan antara piring yang dicuci dengan sunlight & piring yang dicuci dengan produk lain. Hasilnya dilihat pada sinar UV pada iklan tersebut, piring yang dicuci menggunakan produk pencuci lain masih terdapat sisa kotoran dan sisa bahan kimia, sedangkan piring yang dicuci menggunakan sunlight jeruk nipis terlihat bersih tanpa sisa bahan kimia.
ANALISA SWOT
- Strenght (kekuatan):
2. Mudah larut di dalam air.
3. Sudah memiliki image produk.
4. Mudah berbusa dengan menggunakan spons sehingga menghemat pemakaian.
- Weakness (kelemahan) :
2. Hanya dapat digunakan untuk mencuci piring saja.
3. Berat bersih lebih sedikit dibanding produk pesaing sejenis.
- Opportunity (peluang) :
2. Memiliki image produk.
3. Penjualannya terdapat dimana saja.
- Threat (ancaman) :
2. Munculnya produk sejenis dengan harga yang lebih murah dan is yang lebih banyak.
3. Munculnya produk baru dengan kemasan lebih menarik.
ANALISA SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING
- Segmentasi : Produk digunakan oleh semua rumah tangga di Indonesia.
- Targeting : Para ibu- ibu rumah tangga.
- Positioning : Penjualan terdapat di warung, pasar, supermarket, dan Mall
Produk pesaing dari Sunlight Jeruk Nipis ini adalah Mama Lemon. produk Mama lemon ini tersedia dengan harga yang lebih tinggi dari Sunlight tapi juga memiliki berat bersih yang lebih banyak dibanding Sunlight.
INOVASI PRODUK TERSEBUT
Inovasi untuk produk Sunlight Jeruk Nipis ini adalah dengan menambah manfaat penggunaan produknya, misalnya dengan mengeluarkan produk Sunlight untuk mencuci buah, sayuran, dan untuk kendaraan motor atau mobil. Sunlight juga harus mengeluarkan inovasi kemasan dan promosi yang lebih menarik untuk menarik simpati pelanggan.
3. IKLAN WALL'S ICE CREAM SANDWICH CHOCOLATE VANILLA.
Di iklan ini terdapat seorang pria yang membeli minuman di supermarket karena kepanasan. Lalu di klip selanjtnya munculah ice cream wall's sandwich yang bersiul kepada pria tersebut, sehingga pria tersebut tertarik untuk membeli wall's ice cream sandwich chocolate vanilla tersebut. Lalu pria tersebut mengganti minuman yang pertama ingin dibeli dengan wall's ice cream sandwich tersebut.ANALISA SWOT :
- Strenght (kekuatan):
2. Produk digemari dan dikonsumsi semua kalangan.
3. Harganya terjangkau.
- Weakness (kelemahan) :
2. Ukurannya terlalu kecil.
3. Tidak semua tempat menjual wall's ice cream sandwich chocolate vanila ini.
- Opportunity (peluang) :
2. Hampir semua orang menyukai produk es krim.
3. Mereknya sudah dikenal masyarakat luas.
- Threat (ancaman) :
2. Banyak produk es krim dengan harga murah.
3. Munculnya produk es krim dengan rasa yang lebih enak.
ANALISA SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING
- Segmentasi : semua usia mengkonsumsi es krim, dan dapat dijangkau semua kalangan dan golongan
- Targeting : Anak- anak, mahasiswa/i, orang tua, dan lansia.
- Positioning : penjualan ke daerah- daerah pelosok, hingga kota- kota besar, supermarket, indomaret, alfamart, dll
Produk pesaing sejenis dari wall's yaitu Campina, Magnum, Alice, dll. Namun, produk pesaing sejenisnya belum ada inovasi seperti Wall's Ice Cream Sandwich. Produk sejenis lainnya hanya mengeluarkan produk es krim biasa, namun wall's ice cream sandwich ini memakai roti dan es krim di tengahnya. Sehingga banyak orang tertarik untuk mencoba.
INOVASI PRODUK TERSEBUT
Inovasi yang harus dilakukan Wal's Ice Cream Sandwich ini adalah:
1. Dengan mengeluarkan varians rasa yang lebih bayak seperti stroberi, oreo, melon, dll.
2. Kemudian membuat es krim sandwich dengan ukuran yang lebih besar dari yang sekarang.
3. Dan juga mengeluarkan berbagai bentuk, tidak hanya persegi namun bisa juga bentuk bulat, panjang, bintang, hati, dll.